Tulisan Ke 4 & 5
Pengorganisasian
Struktur Manajemen
A.
Definisi Pengorganisasian
Pengorganisasian
adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian
didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai
dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Menurut
para ahli:
Menurut
Stoner dalam bukunya Dasar-dasar Organisasi, pengorganisasian adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui orang-orang dibawah pengarahan manajer mengejar
tujuan bersama. Pengorganisasian adalah bentuk sebuah perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut
Siagian (1983), pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas, kewenangan dan tanggung jawab dalam sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat di gerakkan sebagai suatu kegiatan
kesatuan yang telah ditetapkan. Dalam kamus lengkap bahasa indonesia,
pengorganisasian merupakan kegiatan merancang dan merumuskan struktur.
B.
Definisi Struktur Organisasi
Struktur
organisasian adalah kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja
itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dokoordinasikan.
C.
Pengorganisasian Sebagi Fungsi Manajemen
1.
Mengatur orang - orang.
2.
Mengatur kegiatan dalam perusahaan
3.
Mengadakan pembagian kerja.
4.
Menempatkan orang-orang dalam departemen.
5.
Menetapkan batasan-batasan wewenang
D.
Manfaat Struktur Fungsional dan Struktur
Divisional
Struktur
Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian
dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan.
1.
Struktur Fungsional
Jenis struktur organisasi ini
mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang mereka lakukan dalam kehidupan
profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam organisasi. Bagan
organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri dari Vice President,
Sales department, Customer Service Department, Engineering atau departemen
produksi, departemen Akunting dan Administratif.
Manfaat struktur fungsional :
-
Struktur ini paling sesuai untuk
lingkungan yang stabil.
-
Dapat mencapai skala ekonomis pada
masing-masing bagian.
-
Merangsang berkembangnya keterampilan
yang bersifat fungsional.
-
Sesuai untuk organisasi berukuran kecil
sampai sedang.
-
Baik bagi organisasi yang menghasilkan
satu atau sejumlah kecil jenis produk.
2.
Struktur Divisional
Struktur divisional
(divisional structure) atau struktur desentralisasi (decentralized structure)
umumnya dibutuhkan untuk memotivasi karyawan, mengendalikan operasi, dan meraih
kesuksesan dalam bersaing di lokasi majemuk. Struktur divisional memiliki
beberapa keuntungan atau manfaat yaitu :
a. Akuntabilitas
menjadi jelas sehingga manajer divisional dapat diminta tanggung jawab atas
penjualan dan tingkat keuntungan.
b. Menciptakan
peluang pengembangan karier bagi manajer, memungkinkan kontrol lokal dari suatu
situasi, mengarahkan organisasi pada iklim kompetisi, dan memungkinkan bisnis
dan produk baru ditambahkan dengan mudah.
c. Paling
sesuai untuk lingkungan yang tidak stabil dengan perubahan cepat.
d. Penanggung
jawab produk jelas.
e. Koordinasi
antar fungsi baik.
f. Mudah
beradaptasi dengan tuntutan luar.
g. Sesuai
untuk organisasi berukuran besar.
h. Baik
bagi organisasi yang menghasilkan banyak produk.
E.
Kerugian Stuktur Fungsional dan Struktur
Divisional
-
Kerugian struktur fungsional : Mengejar
tujuan fungsional dapat menyebabkan para manajer kehilangan pandangan tentang
apa yang terbaik bagi keseluruhan organisasi; spesialis fungsional menjadi
terkucil dan sedikit memahami tentang apa yang dilakukan unit lainnya.
-
Kerugian struktur divisional : Kegiatan
dan sumber yang rangkap meningkatkan biaya dan mengurangi efisiensi.
Sumber :
Fathoni, Abdurrahmat.
2006. Organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Bandung: Rineka
Cipta.
Robbins, S.P &
Coultet Mary, (2009), Management 8 Edition, San Diego State
University & Southwest Missouri State University.
T. Hani
Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Penerbit
Liberty, Yogyakarta, 1985.
K, Soekarno.
(1986). Dasar Dasar Manajemen. Jakarta : Miswar.
Wiludjeng, SP
Sri. (2007). Pengantar manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar