Tulisan 10
Kekuasaan dan Pengaruh
A.
Definisi Kekuasaan
Pengorganisasian
adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian
didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai
dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Menurut
para ahli:
Menurut
Stoner dalam bukunya Dasar-dasar Organisasi, pengorganisasian adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui orang-orang dibawah pengarahan manajer mengejar
tujuan bersama. Pengorganisasian adalah bentuk sebuah perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut
Siagian (1983), pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas, kewenangan dan tanggung jawab dalam sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat di gerakkan sebagai suatu kegiatan
kesatuan yang telah ditetapkan. Dalam kamus lengkap bahasa indonesia,
pengorganisasian merupakan kegiatan merancang dan merumuskan struktur.
B.
Sumber-sumber Kekuasaan
Kekuasaan
tidak begitu saja diperoleh individu, ada 5 sumber kekuasaan menurut John
Brench dan Bertram Raven, yaitu :
1.
Kekuasaan menghargai (reward power)
Kekuasaan
yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan
pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus
sampai senioritas atau persahabatan).
2.
Kekuasaan memaksa (coercive power)
Kekuasaan
berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau
tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).
3.
Kekuasaan sah (legitimate power)
Kekuasaan
formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan
seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh
sampai pada batas tertentu.
4.
Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan
yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai
keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang
dipengaruhi. (professional atau tenaga ahli).
5.
Kekuasaan rujukan (referent power)
Kekuasaan
yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi
pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi.
(karisma, keberanian, simpatik dan lain-lain).
C.
Definisi Pengaruh
Pengaruh
adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
Pengaruh
adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (KBBI 2001:849).
Dari
pengertian yang telah dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan, bahwa pengaruh
merupakan suatu daya yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain.
Keberadaan
pengaruh dalam suatu kepemimpinan memiliki andil yang besar, yaitu dalam hal
menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan
untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan
yang sudah di tetapkan. Jika kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan
pengaruh, maka cara kekuasaan itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku
mempengaruhi. Oleh karena itu, cara kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai
bentuk perilaku mempengaruhi dan proses-proses mempengaruhi yang timbal-balik
antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan.
Ada
3 proses mempengaruhi, yaitu:
1.
Kepatuhan instrumental, Seorang target
melaksanakan tindakan yang diminta untuk tujuan mendapatkan imbalan yang pasti
atau menghindari hukuman. Level dukungan yang diberikan mungkin sangat kecil
yang diperlukan untuk mendapatkan penghargaan atau untuk menghindari hukuman.
2.
Internalisasi. Seorang target memiliki
komitmen untuk mendukung dan menerapkan proposal yang diajukan oleh pemimpin
terlihat seperti diharapkan secara intrinsik dan sesuai dalam hubungannya
dengan nilai, keyakinan dan citra pribadi dari target.
3.
Identifikasi Personal. Seorang
target meniru perilaku pemimpin atau mengambil sikap yang sama agar disukai
oleh pemimpin.
D.
Pengaruh Taktik Organisasi
Kekuasaan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Selain menggunakan kekuasaan,
ada berbagai cara yang dapat digunakan oleh orang yang berada dalam organisasi
untuk mempengaruhi orang lain. Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics)
adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi
orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya.
Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi
orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
Hasil
penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan
di dalam organisasi (Hughes et all, 2009), yaitu:
1.
Persuasi Rasional (Rational Persuasion),
terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang
logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
2.
Daya-tarik Inspirasional (Inspirational
Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada
orang lain. Misalnya dengan memberikan penjelasan yang menarik tentang
nilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan, harapan, dan aspirasinya.
3.
Konsultasi (Consultation), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang
dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana atau
perubahan yang akan dilaksanakan.
4.
Mengucapkan kata-kata manis
(Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
kata-kata yang membahagiakan, memberikan pujian, atau sikap bersahabat dalam
memohon sesuatu.
5.
Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals),
terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan
sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
6.
Pertukaran (Exchange), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu
kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti
suatu permintaan tertentu.
7.
Koalisi (Coalitions), terjadi jika
seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk atau
sebagai alasan agar orang yang dijadikan target setuju.
8.
Tekanan (Pressure), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau
permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
9.
Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya,
atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau
aturan organisasi.
Sumber :
Marianti , Maria Merry.
(2011). Kekuasaan dan taktik mempengaruhi orang lain dalam
organisasi. Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Parahyangan.
Panglaykim, j &
Tanzil, hanzil. (1981). Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Azrul Azwar.
1988. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi kedua. Jakarta: PT. Bina
Rupa Aksara.
Herujito Yayat, M.
2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Grasindo.
T. Hani Handoko,
Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Penerbit Liberty, Yogyakarta,
1985
Fathoni, Abdurrahmat.
2006. Organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Bandung: Rineka
Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar