Tulisan 6 & 7
Actuating
Dalam Manjemen
A.
Definisi Actuating
Fungsi-fungsi
manajemen menurut George R. Terry (Disingkat POAC) dalam Mulyono (2008:23), yaitu
“planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (penggerakan),controlling
(pengendalian)”. Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa,
“Actuatingmerupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa
hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan
sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga
ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.” Jadi actuating adalah usaha
menggerakkan seluruh orang yang terkait, untuk secara bersama-sama melaksanakan
program kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara yang terbaik
dan benar.
Actuating merupakan
fungsi yang paling fundamental dalam manajemen, karena merupakan pengupayaan
berbagai jenis tindakan itu sendiri, agar semua anggota kelompok mulai dari
tingkat teratas sampai terbawah, berusaha mencapai sasaran organisasi sesuai
rencana yang telah ditetapkan semula, dengan cara terbaik dan benar. Memang
diakui bahwa usaha-usaha perencanaan dan pengorganisasian bersifat vital,
tetapi tidak akan ada output konkrit yang akan dihasilkan sampai kita
mengimplementasi aktivitas-aktivitas yang diusahakan dan yang diorganisasi.
Untuk maksud itu maka diperlukan tindakan penggerakan (actuating) atau usaha
untuk menimbulkan action. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam penggerakan
(actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk
mengerjakan sesuatu jika : (1) merasa yakin akan mampu mengerjakan, (2) yakin
bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, (3) tidak sedang
dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau
mendesak, (4) tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
(5) hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
B.
Pentingnya Actuating
Fungsi
actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan
orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang
berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya
manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang
ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan.
C.
Prinsip Actuating
Beberapa
prinsip actuating, yaitu:
1.
Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan
pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin
efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap
usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam
melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari
factor-faktor lain seperti : perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja
yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan
pengetahuan serta kemampuan bawahan.
2.
Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang
bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan
tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi
penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan
sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan. Semua ini
dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu.
3.
Prinsip kesatuan komando
Prinsip
kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung
jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam
melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja,
maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi.
D.
Mencapai Actuating Managerial yang Efektif
- Orientasi
Orientasi
adalah cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya
kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada
pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan memberikan pengerian
atas berbagai masalah yang dihadapinya.
Informasi
yang diberikan dalam orientasi dapat berupa diantara lain:
1.
Tugas itu sendiri
2.
Tugas lain yang ada hubungannya
3.
Ruang lingkup tugas
4.
Tujuan dari tugas
5.
Cara melaporkan dan cara mengukur
prestasi kerja
6.
Hubungan antara masing-masing tenaga
kerja
- Perintah
Perintah
merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang-orang yang berada dibawahnya
untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
Perintah
dapat berupa:
1.
Perintah umum dan khusus
2.
Perintah lisan dan tertulis
3.
Perintah formal dan informal
Sumber :
K, Soekarno. (1986). Dasar Dasar Manajemen.
Jakarta : Miswar.
Panglaykim, j & Tanzil, hanzil.
(1981). Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Kadarman, A.M. et.al. (1996). Pengantar Ilmu
Manajemen. Jakarta, Gramedia.
Mulyono. (2008). Manajemen Administrasi dan
Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Gibson, Ivancevich, Donnely. (1997). Organisasi:
Perilaku, Struktur, Proses, Jakarta: Binarupa Aksara, (terjemahan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar