TULISAN 1
KONSEP SEHAT
Pengertian Sehat
Sehat adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Upaya
penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Sehat sesuatu
yang berguna untuk melakukan aktivitas.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau
masyarakat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), pada tahun 1948, kesehatandidefinisikan sebagai “keadaan lengkap
fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan”
Pada 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk
Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa kesehatan adalah “sumber
daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan dari kehidupan.
Tujuan Kesehatan
Salah satu tujuan nasional adalah
memajukan kesejahteraan bangssa, yang
berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan
kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk,
jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat.
Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan
dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan
secara khusus. Tujuan dan
ruang lingkup secara umum, antara lain:
Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap
segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan
kesejahteraan hidup manusia.
Melakukan usaha pencegahan dengan cara
mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
dan kesejahteraan hidup manusia.
Melakukan kerja sama dan menerapkan
program terpadu di
antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam
menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus
meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup
manusia, yang di antaranya berupa:.[8]
Menyediakan air bersih yang cukup dan
memenuhi persyaratan kesehatan.
Makanan dan minuman yang diproduksi
dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan,
dan gas beracun yang
berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya
perubahan ekosistem.
Limbah cair dan padat yang berasal
dari rumah tangga, pertanian, peternakan,industri, rumah sakit, dan lain-lain. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang
menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan
penyakitnya. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi programkesehatan lingkungan.
Tujuan Pembangunan Kesehatan
Untuk jangka panjang pembangunan
bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut:
-Peningkatan kemampuan masyarakat untuk
menolong dirinya sendiri dalambidang kesehatan.
-Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
-Peningkatan status gizi masyarakat.
-Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
-Pengembangan keluarga sehat sejahtera,
dengan makin diterimanya normakeluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Faktor- faktor yang mempengaruhi
kesehatan :
-Environment atau lingkungan.
-Behaviour atau perilaku, Antara
yang pertama dan kedua dihubungkan dengan ecological balance.
-Heredity atau keturunan yang
dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya.
-Health care service berupa program
kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Dari empat faktor tersebut di atas,
lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya
(dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat.
SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL..
Zaman dahulu orang menduga bahwa penyebab
penyakit mental adalah setan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para
penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau
dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun,
lambat laun ada usaha-usaha melalukan perbaikan dalam mengatasi orng-orang yg
mengalami gangguan mental.
Kesehatan mental ungkapan ini diciptakan oleh
W. Swetster di tahun 1843, dan penuh dengan konten yang sebenarnya melalui
"pribadi" pengalaman berkumpul oleh ahli asuransi Beers Amerika.
Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan yang lebih manusiawi dari sakit
mental, cara bagaimana tujuannya ini dilakukan dalam konteks yang lebih luas
melampaui domain perawatan kesehatan tidak bisa disebut hanya kejiwaan.
Kesehatan mental mulai berkembang sejak
perang dunia ke II .Sejak awal perang dunia ke II kesehatan mental bukan lagi
suatu istilah yang asing bagi orang – orang .Dalam bidang kesehatan mental kita
dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban
manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan
peradaban.
Namun seiring jaman yang semakin maju dan
perkembangan ilmu pengetahuan Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari
Inggris, mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu
mentalnya
Ada juga dari tokoh lainnya yang mempengaruhi
perkbngan kesehatan mental :
1. Clifford Whittingham Beers (1876-1943).
Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah
sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara
penyembuhannya
2. Dorothea Dix merupakan seorang pionir
wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha
menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang
gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32
rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas
jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19.
Aada juga tunjuan mempeljari Kesehatan mental
yaitu :
1.
Memahami
makna kesehatan mental dan faktor-faktor penyebabnya.
2.
Memahami
pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental.
3.
Memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan
dan pencegahan kesehatan mental masayarakat.
4.
Meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan
mengurangi timbulnya gangguan mental masyarakat.
Sedangkan menurut Bastaman (1995: 132)
mengutip pendapat Saparinah Sadli, guru besar Fakultas Psikologi UI tentang
kesehatan mental, yaitu:
Orientasi klasik. Seseorang dianggap sehat
bila ia tidak mempunyai keluhan tertentu, seperti; ketenangan, rasa lelah, cemas,
rendah diri, atau perasan tidak berguna, yang semuanya menimbulkan perasaan
"sakit" atau "rasa tidak sehat" serta mengganggu efesiensi
aktivitas sehari-hari. Orientasi ini banyak dianut di lingkungan kedokteran.
Orientasi penyesuaian diri. Seseorang
dianggap sehat secara psikologis, bila ia mampu mengembangkan dirinya sesuai
dengan tuntunan orang lain serta lingkungan sekitarnya.
Orientasi pengembangan potensi. Seseorang
dianggap sehat, bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensinya
menuju kedewasaan sehingga ia bisa dihargai oleh orang lain serta dirinya
sendiri.
Daftar Pustaka :
emiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental
1. Yogyakarta: Kanisius.
Budiarto, Eko., Dewi, Anggraeni. 2001. Pengantar
Epidemologi, E2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar