TULISAN 2
TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
1.
Aliran
Psikoanalisah
Psikoanalisis yang diperkenalkan oleh sigmund
freud pada tahun 1909. Ia dikenal dengan teorinya mengenai alam ketidaksadaran.
Teori ini merupakan penemuan baru saat itu karena selama itu para ahli hanya
menyibukkan diri dengan alam kesadaran sebagaimana yang nyata dalam teori -
teori lain yang berlaku disaat itu seperti teori asosiasi, teori intropeksi,
behaviourisme dan sebagainya. Ketidaksadaran (unconsciouness) menurut freud
berisi dorongan - dorongan yang timbul pada masa kanak - kanak yang oleh satu
dan lain hal, misalnya karena dilarang oleh norma masyarakat. Sehingga terpaksa
ditekankan dan tidak muncul dalam kesadaran. Dorongan - dorongan terlarang ini,
menurut teori freud yang klasik adalah naruli seksual atau disebut juga libido
sexualis dan naluri agresi atau tanatos.
Menurut pandangan psikoanalisis kesehatan
mental dilihat dari dorongan - dorongan terlarang, meskipun ditekankan tetap
berpengaruh dan sering timbul dalam mimpi - mimpi, kesalahan bicara (slip of
the tongue) atau bahkan dalam perbuatan - perbuatan biasa yang dapat diterima
masyarakat seperti karya seni, karya sastra, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Sebaliknya, kalau dorongan - dorongan ini
sama sekali tidak dapat disalurkan, maka ia akan mengganggu kepribadian dan
juga memggangu kesehatan mental orang yang bersangkutan yang antara lain dapat
berbentuk gangguan - gangguan kejiwaan yang disebutpsikoneurosis. Psikoanalisis
sebagai teknik penyembuhan penyakit - penyakit kejiwaan mempunyai metode untuk
membongkar gangguan - gangguan yang terdapat dalam ketidaksadaran ini, antara
lain dengan metode analisis mimpi dan metode asosiasi bebas.
Dalam perkembangan teori selanjutnya, freud
mengemukakan pula teori tentang id, ego, dan superego yang masing -
masing berarti dorongan - dorongan naluri (id) , aku (ego) , dan hati nurani
(superego). Jika dari dorongan tersebut tidak disalurkan, maka akan mengganggu
kesehatan mental yang dimiliki seseorang. Jadi, menurut pandangan psikoanalisis
kesehatan mental atau kepribadian yang sehat yang baik adalah memiliki atau
menyalurkan dorongan - dorongan yang ada seperti id,ego dan superego.
2.
Aliran Behavioristik
Teori kepribadian behaviristik bertolak dari
dan menekankan pengaruh lingkungan atau keadaan situasional terhadap perilaku.
Tokoh-tokohnya adalah Rotter, Dollard, Miller, dan Bandura. Para ahli tarsebut
berpendapat bahwa perilaku merupakan hasil interaksi yang terus menerus antara variable-variabel
pribadi dengan lingkungan. Dengan demikian individu dan situasi saling
mempengaruhi.
Teori belajar yang dianut oleh Dollard dan
Miller menekankan pada konsep kebiasaan. Kebiasaan adalah pertautan atau
asosiasi antara suatu stimulus (isyarat) dan suatu respons. Asosiasi-asosiasi
atau kebiasaan-kebiasaan yang dipelajari tidah hanya terbentik dari
stimulus-stimulus eksternal dan respon-respon terbuka, tetapi juga antara
stimulus-stimulus dan respon-respon internal.
Jadi pola perilaku dibentuk berdasarkan suatu
proses kondisioning. Orang-orang disekitar individu membentuk perilakunya
dengan ganjaran dan hukuman. Disini terjadi pembentukan pola perilaku dan
penguatan melalui pengalaman langsung, tetapi perilaku juga dapat terbentuk
melalui pengalaman tidak langsung yaitu melalui pengalamn terhadap perilaku
orang lain disekitarnya (modeling).
3.
Aliran Humanistik
Para
teoritisi behavioristik beranggapan bahwa perilaku seseorang itu ditentukan
oleh cirri khusus dari situasi yang dihadapi, misalnya situasinya di kelas atau
di lapangan bola, penafsiran individu terhadap situasi tersebut (pantas atau
tidak melakukan agresi), penguatan yang dialami pada tingkah lakunya dalam
situasi serupa (dihukum atau dipuji).
Jadi
dapat disimpulkan bahwa menurut aliran behavioristik manusia adalah suatu
sistem kompleks yang bertingkah laku dengan cara yang sesuai dengan hukum.
Ciri-cirinya tersusun dengan baik, teratur, banyak spontanitas, kegembiraan
hidup dan juga kreativitas. Manusia dianggap terbiasa dalam memberikan respons
positif terhadap stimulus dari luar sehingga manusia diangggap tidak memiliki
sikap diri sendiri karena potensi yang dimiliki manusia diabaikan.
Kepribadian Sehat Behavioristik
1. Manusia adalah
makhluk perespon, lingkungan mengontrol perilaku.
2. Manusia tidak
memiliki sikap diri sendiri.
3. Mementingkan faktor
lingkungan.
4. Menekankan pada
faktor bagian.
5. Menekankan pada
tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
6. Sifatnya mekanis
mementingkan masa lalu.
Daftar Pustaka :
Sarwono, Sarlito W. (2010). Pengantar
psikologi umum. Jakarta: Rajawali Pers
Basuki, A.M. Heru. (2008). Psikologi
umum. Jakarta: Gunadarama.
Hall, Calvin S & Lindzey, G.
(1993). Teori-teori psikodonamik (klinis). Yogyakarta: Kanisius.
Hall, Calvin S & Lindzey, G.
(1993). Teori-teori sifat dan behavioristik. Yogyakarta: Kanisius.
Suryabrata, S. (2003). Psikologi
kepribadian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar